Insanu Abdilla Cendikia Abar, alumnus S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro angkatan 2011, telah menorehkan perjalanan karier yang mengesankan di sektor maritim dan energi, kini menjabat sebagai Inspector di PT Pertamina Marine Engineering. Perjalanannya mencerminkan dedikasi, kemampuan beradaptasi, dan komitmen untuk memajukan industri energi Indonesia.

Karier Insanu dimulai pada tahun 2015 sebagai spesialis Project Planning & Control, berfokus pada pembangunan kapal perintis, di mana ia mengasah keterampilan dalam perencanaan proyek dan pengendalian jadwal. Pada tahun 2016, ia melanjutkan pendidikan Magister Teknik Perkapalan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk memperkuat kompetensi akademik dan profesionalnya. Pada tahun 2017, ia bergabung dengan NaSDEC (National Ship Design and Engineering Center) ITS Techno Park, berperan sebagai Lead Training Software dan berkontribusi pada pengembangan desain kapal serta pelatihan perangkat lunak teknik maritim.

Pada tahun 2019, Insanu lolos seleksi Program Bimbingan Profesional Sarjana (BPS) PT Pertamina, menandai langkah penting dalam kariernya. Tahun berikutnya, ia mengemban peran sebagai Junior Ship Chartering di Direktorat Logistic Supply Chain PT Pertamina, bertanggung jawab atas pengadaan kapal charter untuk mendukung operasional armada tanker domestik. Pada tahun 2021, ia beralih ke PT Pertamina Trans Kontinental sebagai spesialis Junior Subsea Engineering Services, mengawasi rekayasa teknis untuk sarana tambat di seluruh wilayah operasional Pertamina.

Sejak tahun 2024, Insanu menjabat sebagai Inspector Underwater Services di Pertamina Marine Engineering, anak perusahaan Pertamina Group. Tanggung jawab utamanya meliputi pengawasan dan inspeksi perawatan serta perbaikan sarana tambat, seperti Single Point Mooring, Submarine Pipeline, dan Conventional Buoy Mooring. Upaya ini memastikan distribusi energi yang lebih lancar, andal, dan efisien di seluruh Indonesia, yang secara langsung berkontribusi pada ketahanan energi nasional dan mendukung kesejahteraan sosial melalui akses energi yang merata.

Merefleksikan tantangan di industri, Insanu menyoroti perlunya kelincahan dalam beradaptasi dengan dinamika pasar dan kebijakan domestik. Ia menekankan pentingnya berpikir kritis dan inovasi berkelanjutan untuk mengatasi tantangan internal, seperti efisiensi operasional dan pengembangan sumber daya manusia, serta faktor eksternal seperti perubahan regulasi, kemajuan teknologi, dan persaingan global. “Perusahaan harus tidak hanya responsif terhadap perubahan, tetapi juga proaktif dalam menciptakan nilai tambah dan meningkatkan daya saing,” ujarnya.

Insanu menyarankan mahasiswa untuk membangun karakter yang kuat dan spesialisasi yang jelas di bidang yang mereka tekuni agar dapat bersaing di dunia kerja. “Rasa ingin tahu, ketahanan, kemampuan beradaptasi, dan kepemimpinan yang bertanggung jawab adalah kualitas penting yang tidak hanya mendorong pertumbuhan karier individu, tetapi juga sangat dihargai oleh pemangku kepentingan di industri,” ungkapnya. Perjalanan Insanu menjadi bukti bahwa dedikasi, pembelajaran berkelanjutan, dan keahlian strategis dapat menghasilkan kontribusi signifikan bagi sektor energi Indonesia.